Duduk Paling Depan
NONTON BOLA

NONTON BOLA




  • (Dialog Tadi Pagi)
    Him : dek, nanti sore nonton turnamen sepak bola yok.



    Me : dimana? Mas main?

    Him : di Stadion. Bukan, mas pengen nonton aja.
    Me : oh ayok, adek juga mau lihat......... stadion yang baru dibangun itu kan. .


    Saya lebih tertarik lihat stadionnya, ya iyalah ngerti bola juga nggak. Males sebenernya ikut, mending bikin kue di rumah.
    Tapi mengingat mas Agus nggak pernah nolak kalau saya minta temenin kesana kemari, minta tolong bantu kerjaan rumah, rasanya egois kalau saya nggak mau nemenin dia nonton bola.
    .
    .
    .
    Ternyata untuk cocok itu nggak perlu sama hobi, yang penting saling memahami.
    .
    .
    #CeritaHariIni

Apa Rasanya? (2)

Apa Rasanya? (2)

"Mas, apa rasanya nikah?"

"lah, adek gimana rasanya?"

"Jawab dulu lah yang mas, kan adek duluan yang nanya"

"Lebih hidup"

"Haa, jadi kemaren-kemaren rasanya setengah hidup apa gimana?"

"Maksudnya tuh, jadi lebih tahu tujuan hidup. Tahu tujuan bekerja untuk apa, pulang ke rumah untuk siapa. Menata masa depan sama-sama"

"hehehehe" *cengegesan*


PREGNANCY STORY : NGIDAM

PREGNANCY STORY : NGIDAM




Ngidam memang identik dengan hamil bahkan katanya ada ibu hamil yang suka ngidam aneh-aneh gitu misalnya pengen makan telor gajah diceplok atau pengen ngelus jidatnya Lee-Min Ho.

Kalau saya semenjak hamil memang nggak ada ngidam yang aneh-aneh tapi sering ngidam yang susah di dapat alias nggak ada jualnya di daerah tempat saya tinggal *syediih*.
Pregnancy Story : Drama

Pregnancy Story : Drama

Yesterday was full of drama.

source : google images



Entah ini karena faktor sedang hamil atau faktor lainnya saya memang merasa beberapa bulan terakhir ini suka drama dalam menyikapi hal-hal di sekitar saya. Misalnya masalah yang nggak terlalu besar tapi bisa bikin saya nangis bombay. Kangen keluarga bukannya nelpon malah nangis. Hal sepele yang bikin kesal ngomelnya bisa seharian.
Jangan Menunggu

Jangan Menunggu

Menunggu bukan hal yang menyenangkan bagi saya yang nggak sabaran ini. Apalagi soal menunggu "jodoh" *uhuk*. Tapi menunggu orang yang tepat mungkin pantas. hm...masak?

Pernah nggak sih kita memang sudah merasa ingin dan siap menikah, sebagai wanita tentu kita nggak bisa bertindak banyak. Karena dalam agama dan etika yang melamar adalah pria bukan wanita. Pun sosok yang akan menjadi pendamping haruslah dia yang kita senangi secara fisik maupun kepribadian. Ini bukan soal teman biasa yang kita akan bertemu sesekali. Ini tentang teman hidup yang akan menemani kita, selamanya.